Selamat datang di bangtahar.blogspot.com semoga kita menjadi pemuda dan pemudi harapan bangsa Pemuda-pemudi Awal Bangsa Yang Kuat dan Kokoh: SEMINAR KESEHATAN NASIONAL STIGMA DAN DISKRIMINASI PADA ODHA SERTA PENCEGAHAN TRANSMISI VIRUS DARI IBU KE BAYI

Sabtu, 25 Januari 2014

SEMINAR KESEHATAN NASIONAL STIGMA DAN DISKRIMINASI PADA ODHA SERTA PENCEGAHAN TRANSMISI VIRUS DARI IBU KE BAYI


Info Hubungi :

Tahar : 085287900142 / PIN BB 29D73AD3

Salah satu kendala dalam pengendalian penyakit HIV/AIDS adalah stigma dan diskriminasi terhadap orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA). Herek dan Capitiano (1999) mengatakan bahwa timbulnya stigma dan diskriminasi terhadap ODHA disebabkan oleh faktor risiko penyakit ini yang terkait dengan perilaku seksual yang menyimpang dan penyalahgunaan narkotika dan obat berbahaya atau narkoba. Wan Yanhai (2009) menyatakan bahwa orang-orang dengan infeksi HIV (HIV positif) menerima perlakuan yang tidak adil (diskriminasi) dan stigma karena penyakit yang dideritanya. Stigma dan diskriminasi terjadi karena adanya persepsi bahwa mereka dianggap sebagai “musuh”, “penyakit”, “elemen masyarakat yang memalukan”, atau “mereka yang tidak taat terhadap norma masyarakat dan agama yang berlaku”. Implikasi dari stigma dan diskriminasi bukan hanya pada diri orang atau kelompok tertentu tetapi juga pada keluarga dan pihak-pihak yang terkait dengan kehidupan mereka.
Stigma dan diskriminasi terhadap ODHA tergambar dalam sikap sinis, perasaan ketakutan yang berlebihan dan persepsi negatif tentang ODHA, dapat mempengaruhi dan menurunkan kualitas hidup ODHA. Stigma dan diskriminasi dalam pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan menjadi salah satu kendala kualitas pemberian pelayanan kesehatan kepada ODHA yang pada akhirnya dapat menurunkan derajat kesehatan ODHA.

HIV dalam kehamilan merupakan salah satu masalah utama dalam bidang obstetri. Risiko infeksi bayi baru lahir dari ibu HIV-seropositif diperkirakan 13 hingga 39 %. Penularan infeksi HIV dari Ibu ke Anak merupakan penyebab utama infeksi HIV pada anak usia di bawah 15 tahun. Sejak HIV menjadi pandemic di dunia, diperkirakan 5,1 juta anak di dunia terinfeksi HIV. Hampir sebagian besar penderita tersebut tertular melalui penularan dari ibu ke anak. Setiap tahun diperkirakan lebih dari 800.000 bayi menjadi terinfeksi HIV akibat penularan dari ibu ke anak. Dan diikuti adanya sekitar 610.000 kematian anak karena virus tersebut. Transmisi maternal ke janin/bayi dapat dicegah bila terdeteksi melalui VCT atau penapisan, perilaku terkendali baik, obat, ANC, maupun pencegahan infeksi, melakukan pemilihan cara melahirkan, pemilihan ASI atau PASI, pemantauan bayi sampai balita, dan mendapatkan dukungan serta perhatian.

Disisi lain, perawatan orang yang hidup dengan HIV/AIDS (ODHA) itu sendiri memerlukan biaya yang sangat tinggi. Setiap hari rata-rata menghabiskan biaya Rp 1,5 juta per orang untuk penggunaan Anti Retrofiral Virus (ARV). Sejauh ini, penyedia jasa asuransi di Indonesia masih belum banyak yang menyediakan pertanggungan untuk HIV/AIDS. Tidak sedikit perusahaan yang memasukkan HIV/AIDS dalam penyakit yang dikecualikan. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan merupakan sistem jaminan kesehatan terbaru yang diusung pemerintah. BPJS Kesehatan ini menurut kabar yang beredar akan memasukkan penyakit HIV/AIDS ke dalam daftar penyakit yang akan ditanggung. Namun, belum ada kepastian mengenai kelanjutan hal tersebut. Selain itu, bentuk atau sistem dari BPJS Kesehatan ini juga masih belum diketahui ataupun dimengerti masyarakat umum. Untuk itu, kami memasukkan materi mengenai BPJS Kesehatan ini ke dalam seminar yang akan membahas mengenai stigma dan diskriminasi pada ODHA dan pencegahan transmisi virus HIV dari ibu ke bayi.

TUJUAN

Tujuan Umum


  1. Untuk memberikan informasi kepada peserta mengenai permasalahan terkait HIV/AIDS yang salah satunya terkait stigma dan diskriminasi pada ODHA, sehingga diharapkan peserta baik praktisi kesehatan maupun mahasiswa bidang kesehatan (mahasiswa Kebidanan, Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat) yang datang bertambah pengetahuannya terkait HIV/AIDS sehingga dapat diterapkan dalam upaya pencegahan maupun penanggulangan HIV/AIDS. 


Tujuan Khusus


  1. Memberikan informasi mengenai dampak negatif stigma dan diskriminasi pada ODHA.
  2. Memberikan informasi kepada mahasiswa Kesehatan Masyarakat sebagai calon praktisi yang dapat membantu dalam pelenyapan stigma dan diskriminasi pada ODHA melalui promosi kesehatan.
  3. Memberikan informasi kepada mahasiswa Kebidanan sebagai calon praktisi tentang transmisi virus HIV dari ibu ke bayi dan bagaimana upaya pencegahannya.
  4. Memberikan informasi serta pengertian kepada mahasiswa Keperawatan mengenai cara yang efektif dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien HIV/AIDS.
  5. Memberikan informasi mengenai BPJS sebagai sistem jaminan kesehatan yang baru saja diluncurkan dan keterkaitannya dengan penderita HIV/AIDS.
  6. Memberikan informasi yang berguna kepada praktisi kesehatan yang dapat membantu dalam upaya penanggulangan penyakit HIV/AIDS.


TEMA KEGIATAN
“Stigma dan Diskriminasi pada ODHA Serta Pencegahan Transmisi Virus dari Ibu ke Bayi”

WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Kegiatan Seminar ini dilaksanakan pada:
Hari, Tanggal : Minggu, 02 Maret 2013
Waktu : Pukul 07.00-13.00 WIB
Tempat : Graha Sucofindo Lt. 2  Jalan Raya Pasar Minggu Kav.
 34 Pancoran, Jakarta Selatan 12780

BENTUK KEGIATAN
Talk Show
Diskusi/Tanya Jawab
Games
Doorprize

PEMBICARA
dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH (Mentri Kesehatan) (tentatif)
Dr Fonny J. Silfanus, M.Kes (Deputi Program KPAN)
Baby Rivona Nasution (Koordinator Nasional IPPI)
ODHA keanggotaan Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI)

dr. Ryan Thamrin (Guest Star)

Moderator:

dr. Nurbaiti, MKM (Praktisi Kesehatan Masyarakat)

Tidak ada komentar: